Inilah aktivitas yang masih terjadi pada salah satu kantor Polisi dikota Makassar, tepatnya pada Polwiltabes Makassar pada bagian pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) . ditengah gencarnya seruan yang dilontarkan untuk memerangi para calo yang berkeliaran mencari mangsanya dengan memasang spanduk besar bertuliskan "Dihimbau kepada pengurus SIM agar langsung ke loket yang telah disiapkan dan jangan menggunakan jasa CALO", ternyata keadaan yang terjadi berbalik seratus delapan puluh derajat. Para calo tersebut justru mendapatkan perlakuan yang istimewa. himbauan tersebut pun seakan hanya simbol bisu yang tertutupi oleh tingkah dan aksi para calo tersebut. dan yang lebih hebatnya lagi, sebagian dari mereka juga merupakan anggota yang bertugas dikantor tersebut. para oknum calo tersebut dengan gampangnya melakukan pengurusan dibanding dengan masyarakat yang melakukan pengurusan dengan jalan yang wajar. pengurusan dengan cara yang benar ini seolah-olah telah dipersulit dan diperlamban hanya karena dana yang mereka setorkan sesuai dengan aturan atau dengan kata lain, "tidak ada ongkos pengurusannya".
inilah salah satu dari budaya buruk bangsa kita ini yang tidak bisa hilang walaupun jaman semakin maju. disatu sisi mereka menawarakan jasa yang memudahkan masyarakat untuk pengurusan SIM. tapi disisi lain, mereka memberikan harga yang terlampau tinggi yang meresahkan masyarakat..
tampak bagaimana gambar dibawah ini para oknum tersebut sedang bernegosiasi untuk menentukan harga yang pantas dalam pengurusan SIM tersebut. mereka seakan tidak mempunyai rasa malu lagi kepada masyarakat.
inikah yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak? tidak malu kah kita sebagai bangsa yang mempunyai norma dan adat pada masing-masing daerahnya tapi tidak diberlakukan pada institusi publik seperti ini??
kita kembalikan lagi ke diri kita masing-masing, ada yang menganggapnya wajar tapi ada pula yang mengecam perbuatan mereka..
inilah salah satu dari budaya buruk bangsa kita ini yang tidak bisa hilang walaupun jaman semakin maju. disatu sisi mereka menawarakan jasa yang memudahkan masyarakat untuk pengurusan SIM. tapi disisi lain, mereka memberikan harga yang terlampau tinggi yang meresahkan masyarakat..
tampak bagaimana gambar dibawah ini para oknum tersebut sedang bernegosiasi untuk menentukan harga yang pantas dalam pengurusan SIM tersebut. mereka seakan tidak mempunyai rasa malu lagi kepada masyarakat.
inikah yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak? tidak malu kah kita sebagai bangsa yang mempunyai norma dan adat pada masing-masing daerahnya tapi tidak diberlakukan pada institusi publik seperti ini??
kita kembalikan lagi ke diri kita masing-masing, ada yang menganggapnya wajar tapi ada pula yang mengecam perbuatan mereka..
0 komentar:
Posting Komentar