Kita tentu sering melihat di berbagai media, baik itu media cetak maupun elektronik tentang berbagai macam iklan-iklan politik. menjelang pemilu ini, para calon legislatif dan para pengurus partai dengan loyalnya menggelontorkan dana yang sangat besar hanya untuk mengiklankan dirinya sebagai salah satu calon legislatif maupun mengakampanyekan partainya.
iklan dari partai-partai tersebut juga sangat beragam. mulai dari yang mengatasnamakan bangsa, rakyat kecil, dan kaum-kaum lainnya yang mereka anggap bisa lebih menjual. mereka bersaing layaknya para pedagang dipasar tradisional yang bersorak dengan lantangnya untuk menjual dagangannya. adapula partai yang menggunakan berbagai macam trik dalam mengiklankan partainya.
kita tentu masih sering melihat di TV atapun media lainnya, salah satu partai peserta pemilu akan datang yang menyatakan bahwa partainyalah yang mengawasi jalannya pemberian BLT (bantuan langsung tunai) agar sampai ketangan masyarakat. dan tentu kita masih ingat juga bagaimana pernyataan dari mantan presiden kita yaitu Ibu Mega yang dengan tegasnya menentang Presiden kita Pak SBY sebagai pelopor dari BLT tersebut, bahwa beliau tidak respek terhadap pemberian BLT tersebut. lalu untuk apa mengawasi jalannya pemberian BLT kepada masyarakat kalau BLT itu sendiri tidak sesuai dengan apa yang ada di otak beliau..?!!
kita sebagai masyarakat yang awam, hendaknya lebih bersikap bijak. disatu sisi partai tersebut mengatakan bahwa dia tidak setuju tapi disisi lain mereka mengatakan kalau dia yang mempelopori. jadi apa maksud dari semua ini?
dan masih banyak lagi iklan kampanye politik yang beredar luas dimasyarakat, yang dengan bangganya mereka berjanji untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa kita tahu akhir dari segalanya bagaimana. apakah setelah mereka terpilih nanti mereka akan menepati janji-janji yang telah disuarakannya ataukah hanya isapan jempol belaka dan janji -janji tersebut telah tenggelam oleh kekuasaan yang telah mereka genggam.
sebaiknya para Calon legislatif maupun partai yang akan 'bertempur' di Pemilu Pilpres akan datang untuk lebih jujur saja apa adanya kepada masyarakat tanpa beretorika panjang lebar yang lebih menyesatkan pemikiran rakyat kecil. jangan mencampuradukkan antara pribadi dan kepentingan masyarakat, agar masyarakat kecil dinegara kita ini bisa lebih menikmati hidupnya tanpa dibumbui dengan kepentingan-kepentingan politik partai tertentu. Masyarakat tidak butuh janji tapi bukti..
iklan dari partai-partai tersebut juga sangat beragam. mulai dari yang mengatasnamakan bangsa, rakyat kecil, dan kaum-kaum lainnya yang mereka anggap bisa lebih menjual. mereka bersaing layaknya para pedagang dipasar tradisional yang bersorak dengan lantangnya untuk menjual dagangannya. adapula partai yang menggunakan berbagai macam trik dalam mengiklankan partainya.
kita tentu masih sering melihat di TV atapun media lainnya, salah satu partai peserta pemilu akan datang yang menyatakan bahwa partainyalah yang mengawasi jalannya pemberian BLT (bantuan langsung tunai) agar sampai ketangan masyarakat. dan tentu kita masih ingat juga bagaimana pernyataan dari mantan presiden kita yaitu Ibu Mega yang dengan tegasnya menentang Presiden kita Pak SBY sebagai pelopor dari BLT tersebut, bahwa beliau tidak respek terhadap pemberian BLT tersebut. lalu untuk apa mengawasi jalannya pemberian BLT kepada masyarakat kalau BLT itu sendiri tidak sesuai dengan apa yang ada di otak beliau..?!!
kita sebagai masyarakat yang awam, hendaknya lebih bersikap bijak. disatu sisi partai tersebut mengatakan bahwa dia tidak setuju tapi disisi lain mereka mengatakan kalau dia yang mempelopori. jadi apa maksud dari semua ini?
dan masih banyak lagi iklan kampanye politik yang beredar luas dimasyarakat, yang dengan bangganya mereka berjanji untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa kita tahu akhir dari segalanya bagaimana. apakah setelah mereka terpilih nanti mereka akan menepati janji-janji yang telah disuarakannya ataukah hanya isapan jempol belaka dan janji -janji tersebut telah tenggelam oleh kekuasaan yang telah mereka genggam.
sebaiknya para Calon legislatif maupun partai yang akan 'bertempur' di Pemilu Pilpres akan datang untuk lebih jujur saja apa adanya kepada masyarakat tanpa beretorika panjang lebar yang lebih menyesatkan pemikiran rakyat kecil. jangan mencampuradukkan antara pribadi dan kepentingan masyarakat, agar masyarakat kecil dinegara kita ini bisa lebih menikmati hidupnya tanpa dibumbui dengan kepentingan-kepentingan politik partai tertentu. Masyarakat tidak butuh janji tapi bukti..